Nama : Safiyulloh Waskito Jati
Civitas : Universitas Gunadarma
Kelas : 1IA21
NPM : 58413190
Civitas : Universitas Gunadarma
Kelas : 1IA21
NPM : 58413190
Penduduk berasal dari kata duduk, yang berarti adalah makhluk hidup yang menduduki (menempati), hidup, dan secara hukum berhak tinggal di daerah yang dapat diduduki (ditempati) dan dihuni tersebut. Dalam sosiologi, penduduk dapat diartikan sebagai sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Namun, menurut pendapat saya, penduduk adalah masyarakat yang menempati, hidup, dan bermasyarakat di suatu daerah geografis.
Dalam proses kependudukannya, penduduk
saling berinteraksi dan berkembang, sehingga dalam proses tersebut
muncullah masalah utama kependudukan, yaitu kepadatan penduduk. Dari
permasalahan tersebut, muncullah masalah – masalah baru seperti
kurangnya sumber daya alam, kurangnya lahan pekerjaan, perumahan
kumuh, dan lain sebagainya.
Kemudian setelah menjelaskan penduduk,
dilanjutkan kepada masyarakat. Sebenarnya antara penduduk dan
masyarakat saling keterkaitan satu sama lain. Kalau penduduk dapat
diartikan sebagai individu-individu yang menempati suatu daerah.
Namun masyarakat dapat diartikan sebagai individu-individu yang
saling berinteraksi satu sama lain.
Kata masyarakat sendiri berasal dari
bahasa Arab yaitu musyarak. Lebih abstraknya ialah suatu jaringan
hubungan antar entitas-entitas. Namun secara garis besarnya ialah
sekumpulan individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Konsep
ini juga sama seperti konsep penduduk, yang mana memiliki
permasalahan-permasalahan akibat adanya interaksi antara satu sama
lain. Seperti, permusuhan antar ormas, kesenjangan sosial, dan lain
sebagainya.
Dalam suatu masyarakat, pasti memiliki
cara atau gaya hidup yang berbeda-bedadengan gaya hidup masyarakat
lainnya. Gaya hidup masyarakat tersebut yang biasa kita sebut dengan
budaya. Budaya berasal dari kata buddhi (akal). Akal pada masyarakat
tersebut adalah yang melahirkan gaya hidup bermasyarakat satu sama
lain, cara berinteraksi, dan bagaimana mereka mengontrol dan mengatur
interaksi tersebut. Dan karena gaya hidup/budaya ini telah digunakan
pada masyarakat tersebut, maka otomatis gaya hidup tersebuut turun
kepada keturunan mereka, sehingga dapat di artikan bahwa budaya itu
bersifat turun temurun, tergantung kepada dimana mereka bermasyarakat
dan berpenduduk.
Sifat turun temurun ini tidak bersifat
mengikat. Karena budaya tersebut dapat berubah seiring dengan
pergaulan dan sifat masyarakat atau individunya. Contoh, suatu
keluarga asli Betawi yang hidup berpuluh-puluh tahun di Eropa, maka
budaya mereka pun berubah menjadi budaya Eropa bukan lagi budaya
Betawi.
Jika di garis besar, konsep budaya
tersebut berhubungan dengan konsep masyarakat, dan konsep penduduk.
Sehingga dapat dirangkum, bahwa Penduduk adalah masyarakat berbudaya
yang hidup di daerah geografis.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
- http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
- http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya